1. Sikap mental positifSemua
kekayaan, apa pun bentuknya, berawal sebagai suatu kondisi pikiran.
Ingatlah, kondisi pikiran adalah satu-satunya hal yang tali kendalinya
sepenuhnya berada di tangan orang yang bersangkutan, tidak dibagi ke
orang lain.
Adalah sesuatu yang sangat penting bahwa Sang
Pencipta tidak memberi manusia kendali terhadap apa pun kecuali terhdap
kekuatan untuk membentuk pemikirannya sendiri. Dan Dia memberi
keistimewaan bagi manusia untuk menyelaraskan pemikiran itu dengan pola
apa pun yang dipilihnya.
Sikap mental menjadi penting karena
faktor inilah yang mengubah otak menjadi unsur elektro-magnet padanan
yang menarik pasangan pemikiran dominan seseorang, termasuk target dan
tujuan orang itu. Sikap mental juga menarik padanan ketakutan,
kecemasan, dan keraguan orang yang bersangkutan.
Sedangkan sikap
mental positif adalah titik awal segala kekayaan, apakah yang material
atau yang nonmaterial.
Sikap ini menarik kekayaan yang berupa
persahabatan sejati, dan kekayaan dalam bentuk pemenuhan harapan di masa
yang akan datang.
Ia menyediakan kekayaan yang bisa kita temukan
di alam semesta, karena ia ada di malam yang temaram dengan cahaya
bulan, di bintang gemintang yang mengambang di angkasa, di daratan yang
indah, dan di cakrawala nun jauh di sana.
Dan kekayaan ini bisa
dijumpai dalam upaya yang dipilih seseorang, yang perwujudannya bisa
membuat orang itu naik ke posisi tertinggi yang bisa dicapai jiwa
manusia.
Juga kekayaan dalam bentuk keharmonisan rumah tangga,
yang semua anggotanya bekerja sama dalam semangat persahabatan.
Dan
kekayaan dalam bentuk kesehatan fisik yang prima sebuah harta karun
bagi mereka yang belajar menyeimbangkan anatara kerja dengan
bersenang-senang dan antara pengabdian dengan cinta. Juga bagi mereka
yang mempelajari kearifan makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan.
Dan
kekayaan berupa kemerdekaan dari rasa takut.
Dan kekayaan berupa
antusiasme, baik aktif maupun pasif.
Dan kekayaan gita dan tawa, yang
mencerminkan kondisi pikiran.
Juga kebanyakan berupa
kedisiplinan, yang dengannya kita bisa memperoleh keriangan tahu bahwa
pikiran kita bisa dan akan mengabdi pada tujuan yang kita inginkan
sekiranya kita memegang tali kendali dan komandonya melalui ketegasan
tujuan.
Dan kekayaan bersenang-senang, yang dengannya kita bisa
melupakan segala beban kehidupan dan menjadi seperti bocah kecil
kembali.
Dan kekayaan berupa penemuan diri kita yang lain, diri
yang tidak mengenal istilah kegagalan permanen.
Dan kekayaan
berupa keyakinan pada Kecerdasan Yang Tak Terbatas, yang dibandingkan
dengannya, pikiran manusia hanyalah setetes air di tengah samudera.
Dan
kekayaan berupa meditasi, jalinan hubungan yang memungkinkan siapa pun
untuk secara sadar menarik karunia yang disediakan Kecerdasan Tak
Terbatas di mana-mana.
Benar, kekayaan-kekayaan ini, juga kekayaan
lainnya, diawali dengan sikap mental yang positif menempati urutan
pertama dalam 12 Kekayaan.
2.
Kesehatan fisik yang primaKesehatan fisik diawali dengan
sikap “sadar kesehatan” yang dicetuskan akal yang berpikir dari segi
sehat, bukan penyakit. Ditambah dengan kebiasaan makan yang tidak
berlebihan, juga aktivitas fisik yang seimbang.
3. Hubungan yang harmonisKeharmonisan
hubungan dengan orang lain diawali dari diri kita sendiri. Karena itu
ucapan Shakespeare tidaklah keliru dan ada manfaat yang bisa dipetik
jika kita mengikuti nasihatnya, “Setialah pada dirimu sendiri, dan
turutilah ia, seperti malam mengikuti siang, kau tak akan mengkhianati
siapa pun”.
4. Bebas dari rasa
takutOrang yang takut pada sesuatu bukanlah orang yang
merdeka! Rasa takut adalah utusan setan. Dan di mana pun ia muncul, kita
harus mencari cara untuk menyingkirkannya sebelum ia semakin besar.
Ada
tujuh ketakutan dasar yang paling sering muncul dalam pikiran manusia:
Takut
miskin
Takut dikritik
Takut sakit
Takut tak dicintai
Takut
kehilangan kebebasan
Takut tua
Takut mati
5. Harapan akan pencapaianBentuk
tertinggi dari segala kebahagiaan diperoleh sebagai hasil dari harapan
mencapai sesuatu yang belum terlaksana. Yang jauh dari gambaran ini
adalah orang yang tidak bisa menatap masa depan dengan harapan bahwa ia
akan menjadi orang seperti yang diinginkannya, atau dengan keyakinan
bahwa ia akan mencapai tujuan yang dulu gagal diraihnya.
6. Kapasitas keyakinanKeyakinan
adalah jembatan yang menghubungkan pikiran sadar manusia dengan wadah
universal yang amat luas milik Kecerdasan Tak Terbatas. Keyakinan ibarat
tanah subur dalam taman pikiran manusia, yang menghasilkan segala macam
kekayaan. Ia adalah “senyawa abadi” yang memberikan daya kreatif dan
aksi pada denyut pemikiran.
Keyakinan adalah landasan segala
macam keajaiban, dan misteri-misteri yang tak kuasa dijabarkan logika
atau sains.
Keyakinan adalah “ramuan” spiritual yang, apabila
digabungkan dengan doa, memberikan jalur hubungan yang langsung dan
segera ke Kecerdasan Tak Terbatas.
Keyakinan adalah daya mengubah
energi pemikiran biasa menjadi bentuk spiritual. Hanya dengan daya
inilah Kekuatan Universal milik Kecerdasan Tak Terbatas menjadi layak
dimanfaatkan oleh manusia.
7.
Kesediaan untuk berbagiBarang siapa yang tidak memahami
tindakan berbagi yang mulia, maka ia tidak akan mengenal kebahagiaan
sejati, karena kebahagiaan hanya diperoleh dengan berbagi. Dan janganlah
pernah lupa bahwa semua kekayaan kemungkinan akan berkembang dan
bertambah berkali-kali lipat, melalui proses sederhana berbagi kekayaan
dengan pihak-pihak yang akan memanfaatkannya. Dan jangan dilupakan pula,
ruang dalam hati orang-orang terdekat yang ditujukan bagi kita
ditemukan oleh seberapa besar porsi kita dalam berbagi.
Kekayaan
yang hanya dinikmati sendirian, apakah itu dalam bentuk materi atau
bukan, akan menyusut dan hilang seperti mawar di tangkai yang rapuh.
Karena sudah menjadi hukum alam bahwa tidak berbuat dan tidak
menggunakan hanya akan mengarah pada kehancuran dan kematian. Hukuman
ini berlaku terhadap segalanya, mulai dari harta material sel hidup yang
menyusun tubh setiap makhluk.
8.
Amal tanpa pamrihTak ada manusia yang lebih kaya
daripada orang yang telah menemukan keikhlasan dan orang yang sibuk
mempraktikkannya. Karena amal tampa pamrih adalah bentuk tertinggi
ekspresi keinginan manusia. Amal tanpa pamrih adalah rantai penghubung
antara permintaan dan suplai segala kebutuhan manusia. Ia adalah
pendahulu segala kemajuan yang dicapai manusia, medium yang dengannya
imajinasi mendapat sayap untuk bisa mewujud ke dalam aksi. Dan segala
bentuk amal tanpa pamrih adalah suatu karunia karena ia menghadirkan
kegembiraan bagi orang yang mengekspresikannya.
9. Berpikiran terbukaToleransi,
yang tergolong karakter budaya yang tinggi, hanya diekspresikan oleh
orang yang senantiasa berpikiran terbuka terhadap segala perkara. Dan
hanya manusia yang berpikiran terbukalah yang akan menjadi orang yang
benar-benar terdirik dan dengan sendirinya siap meraih kekayaan dalam
kehidupan.
10. Disiplin diriOrang
yang tidak menguasai dirinya sendiri tak akan pernah menguasai apa pun.
Sebaliknya, orang yang menguasai dirinya akan mampu menguasai takdir
duniawinya sendiri. Dengan kata lain, ia menjadi “penentu nasib dan
pemimpin jiwa” nya sendiri. Dan bentuk disiplin diri yang tertinggi
tercakup dalam ekspresi kerendahan hasil ketika seseorang meraih
kekayaan besar atau yang umum disebut “kesuksesan”
11. Kemampuan memahami orang lainOrang
yang memiliki pemahaman luas tentang sesamanya selalu sadar bahwa pada
dasarnya semua manusia sama, dalam arti bahwa semua manusia berevolusi
dari akar yang sama. Bahwa semua aktivitas manusia diilhami oleh salah
satu atau lebih dari sembilan motivasi dasar kehidupan, yaitu :
Emosi
cinta
Emosi seks
Hasrat memperoleh materi
Hasrat bebas dari
kehancuran
Hasrat meraih kebebasan tubuh dan pikiran
Hasrat
mengekspresikan diri
Hasrat keabadian setelah kematian
Emosi
keramahan
Emosi ketakutan
Dan orang yang ingin
memahami orang lain harus memahami dirinya sendiri terlebih dahulu.
Kemampuan
memahami orang lain akan menyingkirkan berbagai alasan umum yang
menyebabkan perpecahan di antara manusia. Kemampuan seperti ini adalah
landasan bagi segala bentuk persahabatan. Ia adalah fondasi segala
bentuk keharmonisan dan kerja sama. Ia bersifat fundamental dalam segala
bentuk kepemimpinan yang menginginkan terjadinya kerja sama yang
bersahabat. Dan sebagian orang percaya bahwa pendekatan ini sangat
penting untuk memahami Sang Khalik.
12. Keamanan ekonomiYang terakhir, meski tak kalah
pentingnya, adalah bagian dari “12 Kekayaan” yang kasatmata.
Keamanan
ekonomi tidak diraih dengan cara memiliki uang saja. Akan tetapi,
melalui pengabdian yang dilakukan. Karena pengabdian yang bermanfaat
bisa menyulap diri menjadi segala bentuk pemenuhan kebutuhan manusia,
dengan atau tanpa menggunakan uang.
Seorang pengusaha jutawan
memiliki keamanan ekonomi bukan karena ia menguasai uang, dalam jumlah
sangat banyak. Namun demi alasan yang lebih baik, ia menyediakan
lapangan kerja yang menguntungkan bagi pria dan wanita. Dan melalui
merekalah, barang atau jasa bernilai tinggi sampai ke orang banyak. Jasa
yang ia berikan menarik uang yang ia kendalikan, dan dengan cara inilah
keamanan ekonomi yang langgeng seharusnya diraih.
Sekarang saya
akan mengenalkan anda pada prinsip-prinsip untuk meraih uang dan segala
bentuk kekayaan lainnya. Tapi pertama-tama anda harus bersiap membuat
pengajuan untuk mendapatkan prinsip-prinsip ini. Pikiran anda harus
dikondisikan untuk menerima kekayaan, seperti tanah yang harus disiapkan
sebelum ditanami bibit.
Jika kita siap untuk menerima sesuatu, maka
pasti sesuatu itu akan datang !
Bukan berarti sesuatu yang kita
butuhkan itu akan muncul tanpa alasan, karena ada perbedaan besar antara
“kebutuhan” dengan “kesiapan” menerima. Jika perbedaan ini tidak
dipahami, kemungkinan anda tak akan memperoleh manfaat dari penjelasan
yang akan saya uraikan berikut ini.
Jadi bersabarlah dan izinkan
saya membimbing anda untuk mencapai kondisi siap menerima kekayaan yang
anda inginkan. Tentu saja, saya akan membimbing anda dengan cara saya !
Pada
awalnya, cara saya barangkalli terkesan aneh. Tetapi, janganlah anda
kecil hati dulu, karena semua gagasan baru tampak aneh. Jika anda ragu
apakah cara saya ini praktis, teguhkan hati anda dengan kenyataan bahwa
cara inilah yang memberi saya kekayaan berlimpah.
Kemajuan
manusia tak pernah dicapai dalam waktu singkat karena manusia enggan
menerima ide-ide baru.
Ketika Samuel Morse mengumumkan sistem
komunikasi melalui telegaf, dunia mengecamnya. Sistemnya ini tidak
ortodoks, melainkan sesuatu yang baru, dan karenanya menjadi target
prasangka buruk dan keraguan.
Dan dunia menguruk Marconi ketika
ia memproklamirkan kesempurnaan sistem Morse yang dikembangkan lebih
jauh, yakni sistem komunikasi nirkabel.
Thomas A. Edison menjadi
bahan ejekan ketika ia menyatakan kesempurnaan bola lampu listrik. Dan
pencipta kendaraan otomotif pertama ini merasakan pengalaman yang sama
ketika ia menawarkan kepada dunia, sebuah kendaraan yang meluncur
sendiri untuk mengantikan kuda dan keledai.
Ketika Wilbur dan
Orville Wright mengumumkan penerbangan mesin terbang praktis, dunia
tidak begitu terkesan hingga wartawan surat kabar pun menolak
menyaksikan demonstrasi mesin ini.
Kemudian muncullah penemuan
radio modern, salah satu “keajaiban” yang lahir dari kejeniusan manusia
yang ditakdirkan untuk menjadikan dunia yang luas ini tak bersekat.
Benak yang “tidak siap”, menganggap penemuan semacam ini sekadar mainan
untuk menghibur anak kecil, tak lebih dari itu.
Saya menyebutkan
fakta-fakta ini untuk mengingatkan anda, yang tengah mencari kekayaan
dengan cara yang baru, agar tak berkecil hati dengan sesuatu yang baru.
Ikutilah saya, seraplah falsafah saya, dan yakinlah cara ini akan
berhasil pada anda, seperti telah terbukti berhasil pada saya.
Dengan
bertindak selaku pemandu untuk meraih kekayaan, saya akan menerima
imbalan dari upaya saya, sebanding dengan manfaat yang anda terima.
Hukum kompensasi yang tak lekang waktu memastikan hal ini. Imbalan yang
akan saya terima barangkali tidak datang langsung dari anda yang
menerapkan falsafah saya. Akan tetapi, dalam bentuk lain,karena ia
adalah bagian dari Rencana Semesta yang mahabesar, yang menyatakan tak
ada amal baik seseorang yang akan sia-sia. “Berbuatlah,” kata Emerson,
“dan anda akan memiliki kekuatan.”
Meski tahu ada sesuatu yang
akan saya terima atas usaha saya membantu anda, tetap saja ada tanggung
jawab yang harus saya berikan kepada dunia sebagai imbalan anugerah yang
ia limpahkan kepada saya. Kekayaan yang saya miliki pun tidak datang
tanpa bantuan banyak pihak lain. Saya telah melihat bahwa semua orang
yang meraih kekayaan abadi telah melihat bahwa semua orang yang meraih
kekayaan abadi telah menaiki tangga kemegahan dengan dua tangan yang
terentang. Satu tegak ke atas untuk menerima bantuan orang lain yang
telah mencapai puncak, dan yang lainnya menjulur ke bawah untuk membantu
mereka yang masih mendaki.
Dan izinkan saya mengingatkan anda
yang tengah menempuh jalan menuju kekayaan. Anda pun harus maju dengan
kedua tangan terentang, untuk memberi dan menerima bantuan, karena sudah
bukan rahasia lagi bahwa tak ada manusia yang meraih kesuksesan
langgeng atau memiliki kekayaan yang kekal tanpa membantu orang lain
yang tengah mengejar tujuan yang diinginkannya. Untuk mendapat sesuatu,
kita harus memberi terlebih dahulu!
Pesan ini saya sampaikan agar
saya bisa memberi!
Dan sekarang, setelah kita telah tahu
kekayaan yang sejati, saya akan mengemukakan langkah berikutnya yang
harus anda tempuh dalam proses “mengondisikan” pikiran anda guna
menerima kekayaan.
Saya menyadari bahwa kekayaan saya datang
melalui bantuan orang.
Sebagian di antara mereka adalah orang-orang
yang sudah dikenal oleh semua yang akan mendengar kisah saya. Mereka
telah berbakti sebagai pemimpin dalam menyiapkan jalan bagi kita semua,
yang kita namakan saja “cara hidup Amerika”.
Sebagian lagi adalah
sosok asing yang namanya belum anda kenal.
Di antara sosok-sosok
asing ini adalah delapan teman saya yang telah membuat paling banyak
dalam menyiapkan pikiran saya untuk menerima kekayaan. Saya namakan
mereka Delapan Pangeran. Mereka berbakti pada saya ketika saya terjaga,
dan ketika saya tertidur.
Meskipun saya tidak pernah bertemu muka
dengan Pangeran-Pangeran ini, seperti ketika saya bertemu dengan yang
lainnya yang telah membantu saya, tapi mereka terus mengawasi kekayaan
saya. Mereka melindungi saya dan dari rasa takut, iri, serakah, ragu,
dan sikap tidak tegas serta menunda-nunda. Mereka mengilhami saya untuk
melanjutkan langkah berdasarkan inisiatif saya sendiri, menjaga
imajinasi saya tetap aktif, dan memberi saya ketegasan tujuan dan
keyakinan untuk menantikan pemenuhannya.
Mereka adalah “pengondisi”
pikiran saya yang sejati, sekaligus pembangun sikap mental positif saya.
Dan
sekarang, bolehkah saya memercayakan mereka kepada anda agar mereka
bisa memberi bantuan serupa?
Dikutip dari buku : Secrets of
Napoleon Hill’s Mind diterjemahkan dari The Master Key To Riches karya
Napoleon Hill, p.9-21
Buku yang mendeskripsikan secara detail
filosofi kesuksesan praktis masa kini dan menunjukkan pada Anda
bagaimana meraihnya dalam setiap langkah kehidupan.
Dilla Blog