Sekilas, selain sebagai judul album, tidak tampak hal lain yang berbau tujuh dalam album ke-7 dari grup musik asal Bandung yang terdiri dari Andy (vokal), Jiks (gitar), Ovy (gitar), Magi (drum), dan Teddy (additional bass player) ini. Lihat saja. Tidak ada lagu yang berjudul sama dengan angka itu, jumlah lagunya juga bukan 7 tapi 8. Namun, kalau ditelusuri lebih lanjut, sebenarnya isi album ini terdiri dari 7 lagu baru dan 1 lagu lawas.
Adalah lagu bertajuk 1 dari album Salami (1998) yang sekarang dinyanyikan kembali menjadi lebih segar dan bersemangat, dengan judul yang sedikit berubah menjadi +1. Sementara lagu-lagu lainnya juga tidak kalah menarik. Selain Fight yang menjadi andalan utama, ada juga Awan Hitam, First Kiss, Rock ‘N Roll Fantasy, dan Son yang tidak kalah menarik. Apalagi semua lagu itu rata-rata menghadirkan nuansa rock yang kental.
Di album yang untuk pertama kalinya memasang foto para personel /rif di sampul depan ini, jangan harap menemukan lagu beraroma slow rock seperti yang biasa terdapat dalam album grup musik rock. Yang ada hanyalah lagu yang sedikit nge-pop macam Pelangiku Sirna dan +1 tadi. Lagu Pelangiku Sirna sendiri sepertinya cocok dijadikan lagu andalan berikutnya setelah Fight.
“
Semua lagu yang ada di sini terbilang bersih dari lirik cinta-cintaan dan rayuan gombal.”
Dari segi musik, kali ini /rif memang datang kembali dengan menawarkan irama rock yang lebih kental dan bertenaga, tapi tetap enak didengarkan. Terutama jika dibanding album sebelumnya, Pil Malu (2004). Tarikan suara Andy masih mampu mengimbangi musik yang meraung-raung sehingga lagu-lagu yang ada di album ini tidak terjebak menjadi sekadar asal keras saja.
Dari segi lirik pun, album ini layak mendapat pujian. Meskipun sampul belakangnya belum terbebas dari iklan RBT, tapi semua lagu yang ada di sini terbilang bersih dari lirik cinta-cintaan dan rayuan gombal. Sebagai gantinya, mereka menyodorkan sejumlah tema lain yang lumayan variatif. Selain berbicara soal perjuangan hidup lewat tembang Fight, grup musik yang mulai menggunakan nama /rif sejak tahun 1995 ini juga mengusung sentilan terhadap perang (Awan Hitam), lingkungan hidup (Pelangiku Sirna, Green Song), dan industri hiburan (Rock ‘N Roll Fantasy).
Yang tidak kalah menarik, kemunculan lagi nama “Jeni” di album ini, tepatnya di lagu First Kiss. Sebelumnya, nama itu pernah jadi judul salah satu lagu di album pertama. Kalau dulu liriknya bertutur soal Jeni yang pakai kawat gigi dan suka makan teri, sekarang ceritanya si Jeni sedang penasaran dengan ciuman pertama. Hmm, apakah di album berikutnya bakal muncul lagi nama itu dengan cerita lain? Kayaknya bisa ditunggu tuh.
Yang jelas, dengan materi lagu yang ditawarkan di album ini, sepertinya tidak sia-sia penantian para penggemar /rif selama kurang lebih 6 tahun terakhir. Sebuah album kebangkitan yang layak dikoleksi.
0 komentar:
Posting Komentar