Kamis, 07 April 2011

AUDISI PENULISAN CERPEN PERNIKAHAN DINI

AUDISI PENULIS CERPEN "PERNIKAHAN DINI"

Bismillahirrohmanirrohim

Menikah muda bukan suatu alasan untuk berhenti berkarya. Menikah muda bukan pula berarti tidak akan adanya kedewasaan dan kebahagiaan dalam berumah tangga. Menikah muda justru menghindarkan diri dari perbuatan dosa akibat dorongan yang bernama ”pacaran”. Itulah yang sudah di buktikan oleh banyak sahabat kita, salah satunya ‘DEWI HASTUTI”, pengarang novel ‘NAMAKU HARTINI”. Sebagai rangkaian syukur atas milad pernikahannya yang ke-21, kami mengadakan audisi menulis cerpen dengan tema “PERNIKAHAN DINI”


Syarat dan Ketentuan :


1. Tema harus mengenai pernikahan dini, boleh berbasis kisah nyata ataupun fiksi murni.

2. Naskah belum pernah di publikasikan di media manapun dan tidak sedang di ikutsertakan dalam perlombaan sejenis.

3. Panjang naskah 4-6 halaman A4, font Times New Romans 12, spasi 2, margin standar

4. Menyertakan biodata berupa Nama Lengkap, nama akun fb, email dan nomor hp di akhir tulisan.

5. Naskah disimpan dalam format RTF (Rich Text Format) dan dikirim dalam bentuk attachment (bukan ditulis di badan email) , naskah dikirimkan ke email : yazmin_aisyah@yahoo.com

dengan subjek email : PD_JUDUL CERPEN_Nama Akun FB

Contoh : PD_NAMAMU INDAH_Yazmin Aisyah.

6. Bagi peserta mohon men-share info audisi ini di note fb nya masing-masing dengan men-tag : Yazmin Aisyah http://www.facebook.com/profile.php?id=1693548001

dan 20 teman lainnya.

Ingat : yang di posting HANYA info lomba, naskah cukup dikirim via email.

7. setiap peserta hanya boleh mengirim satu naskah

8. Naskah mulai diterima panitia pada tanggal 07 maret-07 april 2011 jam 21.00 WIB



Pengumuman pemenang insyaallah tanggal 21 april 2011


Hadiah ;

1. Juara pertama : uang tunai Rp. 250.000 + Novel ‘NAMAKU HARTINI”

2. Juara kedua : uang tunai Rp. 200.000 + Novel “NAMAKU HARTINI”

3. Juara ketiga : uang tunai Rp. 150.000 + Novel “NAMAKU HARTINI”

4. 21 naskah terbaik insyaallah akan di bukukan bersama-sama naskah penyelenggara (Dewi Hastuti) dan panitia (Yazmin Aisyah + Tri Lego Indah) .


Lain-lain :

Royalti dari hasil penjualan antologi cerpen ini nantinya akan di sumbangkan ke Yayasan Mutiara Bunda milik Dewi Hastuti yang beralamat di pekan selasa nagari pauh duo, kecamatan alam pauh duo, kabupaten solok selatan, Sumbar. Yayasan ini bergerak di bidang social & pendidikan serta membantu penderita kanker, khususnya kanker rahim.


Juri : akan disampaikan kemudian.



Salam

2 komentar:

herizal alwi mengatakan...

Menikah di usia muda terkadang menimbulkan banyak pertanyaan atau dugaan. Sebagian menuduh mereka yang nikah muda pasti MBA (Marriage By Accident) alias hamil duluan. Padahal belum tentu juga. Banyak yang menikah di usia muda karena itu memang sudah menjadi keinginan bukan keterpaksaan. Terpaksa karena keadaan (sudah hamil) atau terpaksa karena dijodohkan.

Tujuan pernikahan bukan hanya demi untuk mendapatkan kesenangan seksual atau melampiaskan hasrat seksual, karena manusia bukanlah hewan yang hanya memiliki kebutuhan fisik/biologisnya (makan, minum dan bersetubuh), sementara manusia berbeda karena dikaruniai Allah dengan hati atau perasaan dan akal dimana keduanya memiliki hak pula untuk hidup dan diberi “makan”.

Oleh karena itulah mendapatkan kesenangan seksual dan melampiaskan hasrat seksual bukanlah tujuan tetapi hanyalah sebuah efek yang bertujuan untuk menyatukan hati dan pikiran sepasang anak manusia yang berlainan jenis dan memutuskan untuk hidup bersama dan berbagi kesenangan maupun duka bersama. Seks bukanlah tujuan melainkan hanya sebuah media untuk mengekpresikan cinta dimana perkawinan membuatnya agar tetap berada dalam kesucian.

Memperoleh keturunan pun bukanlah sebuah tujuan utama akan tetapi sebuah buah dari cinta dan perkawinan dimana kehadiran seorang anak akan semakin mempererat hubungan cinta dan kasih sayang diantara mereka berdua.

Jadi menikah adalah sebuah kebutuhan bagi setiap manusia. Kalau kita sudah siap menikah di usia muda, kenapa harus menunda. Alasan menikah di usia muda ada beberapa yaitu:

1. Godaan untuk para pemuda saat ini jauh lebih berat dibandingkan dengan di masa lalu.
2. Memperbanyak kebaikan dan meminimalkan kemaksiatan.
3. Agar hidup lebih terarah dan produktif.
4. Mempersiapkan generasi yang lebih baik.

Sementara, sebagian diantara kita terpengaruh oleh budaya barat yang tidak lagi mementingkan pernikahan. Padahal coba perhatikan fenomena di negara-negara barat saat ini:

1. Penduduknya lebih banyak yang berusia lanjut daripada yang berusia muda (piramida terbalik).
2. Para pemudanya tidak mau menikah dan punya anak.
3. Mereka lebih senang hidup bersama tanpa ikatan.
4. Mereka melegalkan prostitusi untuk memenuhi kebutuhan seksual.

Apa yang akan terjadi nanti di negara barat sana 10 atau 20 tahun ke depan? Kalau bisa melakukan kebaikan hari ini, kenapa harus menunggu esok hari. Segeralah melaksanakan apa yang anda bisa lakukan karena esok belum tentu kita masih ada. Jangan menunda!

Ikkhy mengatakan...

Makasih atas kunjungannya dan persepsinya. betul2 luar biasa mas :)

Posting Komentar