Kamis, 03 Februari 2011

Anugerah Terbesar : 12 Kekayaan

1. Sikap mental positif

Semua kekayaan, apa pun bentuknya, berawal sebagai suatu kondisi pikiran. Ingatlah, kondisi pikiran adalah satu-satunya hal yang tali kendalinya sepenuhnya berada di tangan orang yang bersangkutan, tidak dibagi ke orang lain.

Adalah sesuatu yang sangat penting bahwa Sang Pencipta tidak memberi manusia kendali terhadap apa pun kecuali terhdap kekuatan untuk membentuk pemikirannya sendiri. Dan Dia memberi keistimewaan bagi manusia untuk menyelaraskan pemikiran itu dengan pola apa pun yang dipilihnya.

Sikap mental menjadi penting karena faktor inilah yang mengubah otak menjadi unsur elektro-magnet padanan yang menarik pasangan pemikiran dominan seseorang, termasuk target dan tujuan orang itu. Sikap mental juga menarik padanan ketakutan, kecemasan, dan keraguan orang yang bersangkutan.

Sedangkan sikap mental positif adalah titik awal segala kekayaan, apakah yang material atau yang nonmaterial.

Sikap ini menarik kekayaan yang berupa persahabatan sejati, dan kekayaan dalam bentuk pemenuhan harapan di masa yang akan datang.

Ia menyediakan kekayaan yang bisa kita temukan di alam semesta, karena ia ada di malam yang temaram dengan cahaya bulan, di bintang gemintang yang mengambang di angkasa, di daratan yang indah, dan di cakrawala nun jauh di sana.

Dan kekayaan ini bisa dijumpai dalam upaya yang dipilih seseorang, yang perwujudannya bisa membuat orang itu naik ke posisi tertinggi yang bisa dicapai jiwa manusia.

Juga kekayaan dalam bentuk keharmonisan rumah tangga, yang semua anggotanya bekerja sama dalam semangat persahabatan.

Dan kekayaan dalam bentuk kesehatan fisik yang prima sebuah harta karun bagi mereka yang belajar menyeimbangkan anatara kerja dengan bersenang-senang dan antara pengabdian dengan cinta. Juga bagi mereka yang mempelajari kearifan makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan.

Dan kekayaan berupa kemerdekaan dari rasa takut.
Dan kekayaan berupa antusiasme, baik aktif maupun pasif.
Dan kekayaan gita dan tawa, yang mencerminkan kondisi pikiran.

Juga kebanyakan berupa kedisiplinan, yang dengannya kita bisa memperoleh keriangan tahu bahwa pikiran kita bisa dan akan mengabdi pada tujuan yang kita inginkan sekiranya kita memegang tali kendali dan komandonya melalui ketegasan tujuan.
Dan kekayaan bersenang-senang, yang dengannya kita bisa melupakan segala beban kehidupan dan menjadi seperti bocah kecil kembali.

Dan kekayaan berupa penemuan diri kita yang lain, diri yang tidak mengenal istilah kegagalan permanen.

Dan kekayaan berupa keyakinan pada Kecerdasan Yang Tak Terbatas, yang dibandingkan dengannya, pikiran manusia hanyalah setetes air di tengah samudera.

Dan kekayaan berupa meditasi, jalinan hubungan yang memungkinkan siapa pun untuk secara sadar menarik karunia yang disediakan Kecerdasan Tak Terbatas di mana-mana.
Benar, kekayaan-kekayaan ini, juga kekayaan lainnya, diawali dengan sikap mental yang positif menempati urutan pertama dalam 12 Kekayaan.

2. Kesehatan fisik yang prima

Kesehatan fisik diawali dengan sikap “sadar kesehatan” yang dicetuskan akal yang berpikir dari segi sehat, bukan penyakit. Ditambah dengan kebiasaan makan yang tidak berlebihan, juga aktivitas fisik yang seimbang.

3. Hubungan yang harmonis

Keharmonisan hubungan dengan orang lain diawali dari diri kita sendiri. Karena itu ucapan Shakespeare tidaklah keliru dan ada manfaat yang bisa dipetik jika kita mengikuti nasihatnya, “Setialah pada dirimu sendiri, dan turutilah ia, seperti malam mengikuti siang, kau tak akan mengkhianati siapa pun”.

4. Bebas dari rasa takut

Orang yang takut pada sesuatu bukanlah orang yang merdeka! Rasa takut adalah utusan setan. Dan di mana pun ia muncul, kita harus mencari cara untuk menyingkirkannya sebelum ia semakin besar.

Ada tujuh ketakutan dasar yang paling sering muncul dalam pikiran manusia:

Takut miskin
Takut dikritik
Takut sakit
Takut tak dicintai
Takut kehilangan kebebasan
Takut tua
Takut mati


5. Harapan akan pencapaian

Bentuk tertinggi dari segala kebahagiaan diperoleh sebagai hasil dari harapan mencapai sesuatu yang belum terlaksana. Yang jauh dari gambaran ini adalah orang yang tidak bisa menatap masa depan dengan harapan bahwa ia akan menjadi orang seperti yang diinginkannya, atau dengan keyakinan bahwa ia akan mencapai tujuan yang dulu gagal diraihnya.

6. Kapasitas keyakinan

Keyakinan adalah jembatan yang menghubungkan pikiran sadar manusia dengan wadah universal yang amat luas milik Kecerdasan Tak Terbatas. Keyakinan ibarat tanah subur dalam taman pikiran manusia, yang menghasilkan segala macam kekayaan. Ia adalah “senyawa abadi” yang memberikan daya kreatif dan aksi pada denyut pemikiran.

Keyakinan adalah landasan segala macam keajaiban, dan misteri-misteri yang tak kuasa dijabarkan logika atau sains.

Keyakinan adalah “ramuan” spiritual yang, apabila digabungkan dengan doa, memberikan jalur hubungan yang langsung dan segera ke Kecerdasan Tak Terbatas.

Keyakinan adalah daya mengubah energi pemikiran biasa menjadi bentuk spiritual. Hanya dengan daya inilah Kekuatan Universal milik Kecerdasan Tak Terbatas menjadi layak dimanfaatkan oleh manusia.

7. Kesediaan untuk berbagi

Barang siapa yang tidak memahami tindakan berbagi yang mulia, maka ia tidak akan mengenal kebahagiaan sejati, karena kebahagiaan hanya diperoleh dengan berbagi. Dan janganlah pernah lupa bahwa semua kekayaan kemungkinan akan berkembang dan bertambah berkali-kali lipat, melalui proses sederhana berbagi kekayaan dengan pihak-pihak yang akan memanfaatkannya. Dan jangan dilupakan pula, ruang dalam hati orang-orang terdekat yang ditujukan bagi kita ditemukan oleh seberapa besar porsi kita dalam berbagi.

Kekayaan yang hanya dinikmati sendirian, apakah itu dalam bentuk materi atau bukan, akan menyusut dan hilang seperti mawar di tangkai yang rapuh. Karena sudah menjadi hukum alam bahwa tidak berbuat dan tidak menggunakan hanya akan mengarah pada kehancuran dan kematian. Hukuman ini berlaku terhadap segalanya, mulai dari harta material sel hidup yang menyusun tubh setiap makhluk.

8. Amal tanpa pamrih

Tak ada manusia yang lebih kaya daripada orang yang telah menemukan keikhlasan dan orang yang sibuk mempraktikkannya. Karena amal tampa pamrih adalah bentuk tertinggi ekspresi keinginan manusia. Amal tanpa pamrih adalah rantai penghubung antara permintaan dan suplai segala kebutuhan manusia. Ia adalah pendahulu segala kemajuan yang dicapai manusia, medium yang dengannya imajinasi mendapat sayap untuk bisa mewujud ke dalam aksi. Dan segala bentuk amal tanpa pamrih adalah suatu karunia karena ia menghadirkan kegembiraan bagi orang yang mengekspresikannya.

9. Berpikiran terbuka

Toleransi, yang tergolong karakter budaya yang tinggi, hanya diekspresikan oleh orang yang senantiasa berpikiran terbuka terhadap segala perkara. Dan hanya manusia yang berpikiran terbukalah yang akan menjadi orang yang benar-benar terdirik dan dengan sendirinya siap meraih kekayaan dalam kehidupan.

10. Disiplin diri

Orang yang tidak menguasai dirinya sendiri tak akan pernah menguasai apa pun. Sebaliknya, orang yang menguasai dirinya akan mampu menguasai takdir duniawinya sendiri. Dengan kata lain, ia menjadi “penentu nasib dan pemimpin jiwa” nya sendiri. Dan bentuk disiplin diri yang tertinggi tercakup dalam ekspresi kerendahan hasil ketika seseorang meraih kekayaan besar atau yang umum disebut “kesuksesan”

11. Kemampuan memahami orang lain

Orang yang memiliki pemahaman luas tentang sesamanya selalu sadar bahwa pada dasarnya semua manusia sama, dalam arti bahwa semua manusia berevolusi dari akar yang sama. Bahwa semua aktivitas manusia diilhami oleh salah satu atau lebih dari sembilan motivasi dasar kehidupan, yaitu :

Emosi cinta
Emosi seks
Hasrat memperoleh materi
Hasrat bebas dari kehancuran
Hasrat meraih kebebasan tubuh dan pikiran
Hasrat mengekspresikan diri
Hasrat keabadian setelah kematian
Emosi keramahan
Emosi ketakutan


Dan orang yang ingin memahami orang lain harus memahami dirinya sendiri terlebih dahulu.

Kemampuan memahami orang lain akan menyingkirkan berbagai alasan umum yang menyebabkan perpecahan di antara manusia. Kemampuan seperti ini adalah landasan bagi segala bentuk persahabatan. Ia adalah fondasi segala bentuk keharmonisan dan kerja sama. Ia bersifat fundamental dalam segala bentuk kepemimpinan yang menginginkan terjadinya kerja sama yang bersahabat. Dan sebagian orang percaya bahwa pendekatan ini sangat penting untuk memahami Sang Khalik.

12. Keamanan ekonomi

Yang terakhir, meski tak kalah pentingnya, adalah bagian dari “12 Kekayaan” yang kasatmata.

Keamanan ekonomi tidak diraih dengan cara memiliki uang saja. Akan tetapi, melalui pengabdian yang dilakukan. Karena pengabdian yang bermanfaat bisa menyulap diri menjadi segala bentuk pemenuhan kebutuhan manusia, dengan atau tanpa menggunakan uang.

Seorang pengusaha jutawan memiliki keamanan ekonomi bukan karena ia menguasai uang, dalam jumlah sangat banyak. Namun demi alasan yang lebih baik, ia menyediakan lapangan kerja yang menguntungkan bagi pria dan wanita. Dan melalui merekalah, barang atau jasa bernilai tinggi sampai ke orang banyak. Jasa yang ia berikan menarik uang yang ia kendalikan, dan dengan cara inilah keamanan ekonomi yang langgeng seharusnya diraih.

Sekarang saya akan mengenalkan anda pada prinsip-prinsip untuk meraih uang dan segala bentuk kekayaan lainnya. Tapi pertama-tama anda harus bersiap membuat pengajuan untuk mendapatkan prinsip-prinsip ini. Pikiran anda harus dikondisikan untuk menerima kekayaan, seperti tanah yang harus disiapkan sebelum ditanami bibit.
Jika kita siap untuk menerima sesuatu, maka pasti sesuatu itu akan datang !

Bukan berarti sesuatu yang kita butuhkan itu akan muncul tanpa alasan, karena ada perbedaan besar antara “kebutuhan” dengan “kesiapan” menerima. Jika perbedaan ini tidak dipahami, kemungkinan anda tak akan memperoleh manfaat dari penjelasan yang akan saya uraikan berikut ini.

Jadi bersabarlah dan izinkan saya membimbing anda untuk mencapai kondisi siap menerima kekayaan yang anda inginkan. Tentu saja, saya akan membimbing anda dengan cara saya !

Pada awalnya, cara saya barangkalli terkesan aneh. Tetapi, janganlah anda kecil hati dulu, karena semua gagasan baru tampak aneh. Jika anda ragu apakah cara saya ini praktis, teguhkan hati anda dengan kenyataan bahwa cara inilah yang memberi saya kekayaan berlimpah.

Kemajuan manusia tak pernah dicapai dalam waktu singkat karena manusia enggan menerima ide-ide baru.

Ketika Samuel Morse mengumumkan sistem komunikasi melalui telegaf, dunia mengecamnya. Sistemnya ini tidak ortodoks, melainkan sesuatu yang baru, dan karenanya menjadi target prasangka buruk dan keraguan.

Dan dunia menguruk Marconi ketika ia memproklamirkan kesempurnaan sistem Morse yang dikembangkan lebih jauh, yakni sistem komunikasi nirkabel.

Thomas A. Edison menjadi bahan ejekan ketika ia menyatakan kesempurnaan bola lampu listrik. Dan pencipta kendaraan otomotif pertama ini merasakan pengalaman yang sama ketika ia menawarkan kepada dunia, sebuah kendaraan yang meluncur sendiri untuk mengantikan kuda dan keledai.

Ketika Wilbur dan Orville Wright mengumumkan penerbangan mesin terbang praktis, dunia tidak begitu terkesan hingga wartawan surat kabar pun menolak menyaksikan demonstrasi mesin ini.

Kemudian muncullah penemuan radio modern, salah satu “keajaiban” yang lahir dari kejeniusan manusia yang ditakdirkan untuk menjadikan dunia yang luas ini tak bersekat. Benak yang “tidak siap”, menganggap penemuan semacam ini sekadar mainan untuk menghibur anak kecil, tak lebih dari itu.

Saya menyebutkan fakta-fakta ini untuk mengingatkan anda, yang tengah mencari kekayaan dengan cara yang baru, agar tak berkecil hati dengan sesuatu yang baru. Ikutilah saya, seraplah falsafah saya, dan yakinlah cara ini akan berhasil pada anda, seperti telah terbukti berhasil pada saya.

Dengan bertindak selaku pemandu untuk meraih kekayaan, saya akan menerima imbalan dari upaya saya, sebanding dengan manfaat yang anda terima. Hukum kompensasi yang tak lekang waktu memastikan hal ini. Imbalan yang akan saya terima barangkali tidak datang langsung dari anda yang menerapkan falsafah saya. Akan tetapi, dalam bentuk lain,karena ia adalah bagian dari Rencana Semesta yang mahabesar, yang menyatakan tak ada amal baik seseorang yang akan sia-sia. “Berbuatlah,” kata Emerson, “dan anda akan memiliki kekuatan.”

Meski tahu ada sesuatu yang akan saya terima atas usaha saya membantu anda, tetap saja ada tanggung jawab yang harus saya berikan kepada dunia sebagai imbalan anugerah yang ia limpahkan kepada saya. Kekayaan yang saya miliki pun tidak datang tanpa bantuan banyak pihak lain. Saya telah melihat bahwa semua orang yang meraih kekayaan abadi telah melihat bahwa semua orang yang meraih kekayaan abadi telah menaiki tangga kemegahan dengan dua tangan yang terentang. Satu tegak ke atas untuk menerima bantuan orang lain yang telah mencapai puncak, dan yang lainnya menjulur ke bawah untuk membantu mereka yang masih mendaki.

Dan izinkan saya mengingatkan anda yang tengah menempuh jalan menuju kekayaan. Anda pun harus maju dengan kedua tangan terentang, untuk memberi dan menerima bantuan, karena sudah bukan rahasia lagi bahwa tak ada manusia yang meraih kesuksesan langgeng atau memiliki kekayaan yang kekal tanpa membantu orang lain yang tengah mengejar tujuan yang diinginkannya. Untuk mendapat sesuatu, kita harus memberi terlebih dahulu!

Pesan ini saya sampaikan agar saya bisa memberi!

Dan sekarang, setelah kita telah tahu kekayaan yang sejati, saya akan mengemukakan langkah berikutnya yang harus anda tempuh dalam proses “mengondisikan” pikiran anda guna menerima kekayaan.

Saya menyadari bahwa kekayaan saya datang melalui bantuan orang.
Sebagian di antara mereka adalah orang-orang yang sudah dikenal oleh semua yang akan mendengar kisah saya. Mereka telah berbakti sebagai pemimpin dalam menyiapkan jalan bagi kita semua, yang kita namakan saja “cara hidup Amerika”.

Sebagian lagi adalah sosok asing yang namanya belum anda kenal.

Di antara sosok-sosok asing ini adalah delapan teman saya yang telah membuat paling banyak dalam menyiapkan pikiran saya untuk menerima kekayaan. Saya namakan mereka Delapan Pangeran. Mereka berbakti pada saya ketika saya terjaga, dan ketika saya tertidur.

Meskipun saya tidak pernah bertemu muka dengan Pangeran-Pangeran ini, seperti ketika saya bertemu dengan yang lainnya yang telah membantu saya, tapi mereka terus mengawasi kekayaan saya. Mereka melindungi saya dan dari rasa takut, iri, serakah, ragu, dan sikap tidak tegas serta menunda-nunda. Mereka mengilhami saya untuk melanjutkan langkah berdasarkan inisiatif saya sendiri, menjaga imajinasi saya tetap aktif, dan memberi saya ketegasan tujuan dan keyakinan untuk menantikan pemenuhannya.
Mereka adalah “pengondisi” pikiran saya yang sejati, sekaligus pembangun sikap mental positif saya.

Dan sekarang, bolehkah saya memercayakan mereka kepada anda agar mereka bisa memberi bantuan serupa?

Dikutip dari buku : Secrets of Napoleon Hill’s Mind diterjemahkan dari The Master Key To Riches karya Napoleon Hill, p.9-21

Buku yang mendeskripsikan secara detail filosofi kesuksesan praktis masa kini dan menunjukkan pada Anda bagaimana meraihnya dalam setiap langkah kehidupan.
Dilla Blog

0 komentar:

Posting Komentar